Konsep Dasar Masa Nifas
1. Pengertian
Dalam bahasa latin, waktu tertentu setelah melahirkan
anak ini disebut puerperium, yaitu dari kata puer yang artinya bayi dan parous
berarti melahirkan, puerperium berarti setelah melahirkan bayi (Bahiyatun,
2009:2).
Masa nifas dimulai
setelah kelahiran plasenta dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali
seperti keadaan sebelum hamil yang
berlangsung kira-kira 6 minggu. (Abdul Bari, 2000:122).
Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai
setelah plasenta keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan seperti keadaan
semula (sebelum hamil). Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu (Ari
Sulistyawati 2009:1).
Masa nifas (puerperium)
adalah masa setelah keluarnya plasenta sampai alat-alat reproduksi pulih
seperti sebelum hamil dan secara normal masa nifas berlangsung selama 6 minggu
atau 40 hari.
Asuhan kebidanan pada masa nifas adalah
penatalaksanaan asuhan yang diberikan pada pasien mulai dari saat setelah
lahirnya bayi sampai dengan kembalinya tubuh dalam keadaan seperti sebelum
hamil atau mendekati keadaan sebelum hamil (Sitti Saleha 2009:1).
2. Tujuan Masa Nifas
Tujuan dari pemberian asuhan kebidanan pada masa nifas adalah sebagai
berikut:
![*](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
3. Peran dan Tanggung
Jawab Bidan
Bidan memiliki
peranan yang sangat penting dalam pemberian asuhan post partum. Adapun peran
dan tanggung jawab bidan dalam masa nifas antara
lain :
a. Memberikan dukungan secara
berkesinambungan selama masa nifas sesuai
dengan kebutuhan ibu untuk mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama
masa nifas.
d. Membuat kebijakan,
perencana program kesehatan yang
berkaitan ibu dan anak dan
mampu melakukan kegiatan
administrasi.
f. Memberikan konseling untuk
ibu dan keluarganya mengenai cara mencegah perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya,
menjaga gizi yang
baik, serta mempraktekkan kebersihan yang aman.
g. Melakukan manajemen asuhan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan
diagnosa dan rencana tindakan serta melaksanakannya untuk mempercepat proses pemulihan,
mencegah komplikasi dengan
memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama
priode nifas.
h. Memberikan asuhan secara professional.
4. Tahapan Masa Nifas
![*](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Pada masa ini sering terdapat banyak masalah, misalnya perdarahan karena atonia uteri. Oleh karena itu, bidan dengan teratur harus melakukan pemeriksaan kontraksi uterus, pengeluaran lokhea, tekanan darah, dan Suhu.
![*](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
Pada fase ini bidan memastikan involusi uteri dalam keadaan normal, tidak ada perdarahan, lokhea tidak berbau busuk, tidak demam, ibu cukup mendapatkan makanan dan cairan, serta ibu dapat menyusui dengan baik.
![*](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
Pada periode ini bidan tetap melakukan
perawatan dan pemeriksaan sehari-hari serta konseling KB.
5. Kebijakan Program
Nasional Masa Nifas
Kebijakan program nasional pada masa nifas yaitu
paling sedikit empat kali melakukan kunjungan pada masa nifas, dengan
tujuan untuk :
![*](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
Asuhan yang
diberikan sewaktu melakukan kunjungan masa nifas adalah:
Kunjungan
|
Waktu
|
Asuhan
|
I
|
6-8 jam post partum
|
Mencegah perdarahan masa nifas oleh
karena atonia
uteri.
|
Mendeteksi dan
perawatan penyebab lain perdarahan serta
melakukan rujukan bila perdarahan berlanjut.
|
||
Memberikan konseling pada ibu
dan keluarga tentang
cara mencegah perdarahan yang
disebabkan atonia
uteri.
|
||
Pemberian ASI awal.
|
||
Mengajarkan
cara mempererat hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.
|
||
Menjaga bayi tetap sehat
melalui pencegahan hipotermi.
|
||
Setelah bidan melakukan pertolongan persalinan,
maka bidan harus menjaga
ibu dan bayi untuk
2 jam pertama setelah kelahiran atau
sampai keadaan ibu dan bayi baru
lahir dalam keadaan baik.
|
||
II
|
6 hari post partum
|
Memastikan involusi uterus barjalan dengan
normal, uterus berkontraksi
dengan baik, tinggi
fundus uteri di bawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal.
|
Menilai adanya
tanda-tanda demam,
infeksi dan perdarahan.
|
||
Memastikan ibu
mendapat istirahat yang
cukup.
|
||
Memberikan konseling tentang
perawatan bayi baru
lahir.
|
||
III
|
2 minggu post partum
|
Asuhan pada 2
minggu post partum sama
dengan asuhan yang diberikan pada kunjungan 6 hari post partum.
|
IV
|
6 minggu post partum
|
Menanyakan
penyulit-penyulit yang dialami ibu selama masa nifas.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar